.
KERAJINAN TANGAN BUNGA HIAS DARI KULIT JAGUNG
Alat dan Bahan:
1.
Kulit jagung
2.
Gunting
3.
Pewarna/wantex
4.
Lem
5.
Kawat
6.
Tempayan lima buah
7.
plastik berwarna
Cara membuat:
1.
pilihlah kulit jagung yang sudah
dianggap cukup umur, sekitar tiga bulan.
2.
Kemudian kulit jagung dilepas satu per
satu dan dipilah sesuai lembarannya. Lembaran daun pertama hingga daun ketiga
dipisah karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang baik.
3.
Kulit jagung yang sudah dipilah
selanjutnya direbus dengan pewarna atau wantex. Lama perebusan selama satu jam
dan dibolak-balik agar warnanya merata.
4.
Kemudian kulit jagung ditiriskan dan
dikeringkan, jangan dijemur di terik matahari karena kulit jagung nanti menjadi
pecah.
5.
Kulit jagung yang telah kering
selanjutnya disetrika dengan suhu sedang.
6.
Kemudian kulit jagung dilapis menjadi
dua sebelum dipola agar dalam mempola kelopak bunga lebih mudah dan tidak mudah
robek.
7.
Setelah dipola, kulit jagung kemudian
diserut seduai dengan lengkung yang diinginkan.
8.
Langkah terakhir, yaitu merangkai bahan
sesuai bentuk bunga.
KERAJINAN DARI BAHAN ALAM TANAH LIAT
1.
TEMBIKAR
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh
pengrajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu obyek.
Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan.
Cara
membuat:
1.
Pengambilan
tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam
tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik
berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali
kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
2.
Persiapan
tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata
kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah
liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara
manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak
tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan
menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan
proses giling manual.
3.
Proses pembentukan. Setalah melewati proses
penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka
bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat
dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah
yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan
kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat
pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat
melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat
pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk
gerabah dengan baik.
4.
Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah
terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik
matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil
lalu dibatik dengan batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar
kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
5.
Pembakaran. Setelah gerabah menjadi keras dan
benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau
tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa
jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar
keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran
adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
6.
Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah
jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan
menarik sehingga bernilai jual tinggi.
KERAJINAN DARI BAHAN ALAM CANGKANG TELUR
1.
LILIN DARI KULIT TELUR
Alat dan bahan:
1.
Kulit telur bersih
2.
Air
3.
Pewarna makanan
4.
Cuka
5.
Lilin-lilin kecil
6.
Wicks
7.
Wick pemegang
8.
Lem panas atau lem titik
Cara membuat:
1.
Pecahkan sebagian telur.
2.
Untuk membersihkan kulit telur, gunakan
air panas. Biarkan kulit telur benar-benar kering sebelum membuat lilin.
3.
Dalam sebuah wadah tahan panas, tuangkan
cuka secukupnya. Tambahkan air mendidih dan pewarna makanan untuk menciptakan
warna yang diinginkan.
4.
Tempatkan kulit telur dalam air selama
lima menit. Angkat kulit telur dan biarkan hingga benar-benar kering.
5.
Potong sumbu sesuai panjang kulit telur,
lalu taruh di dalam kulit telur.
6.
Siapkan lilin untuk dituang ke dalam
kulit telur.
7.
Isi kulit telur dengan cairan lilin.
Gunakan tusuk gigi, pensil, atau tusuk sate untuk menahan sumbu di tempat dan
mencegah agar tidak jatuh ke sisi cangkang.
8.
Biarkan lilin dingin dan mengeras.
KERAJINAN DARI BAHAN AKAR POHON
1.
LILIN DARI KULIT TELUR
Alat dan bahan:
1.
Pangkal bambu yang ada akarnya
2.
Gergaji
3.
Alat pahat
4.
Amplas/penghalus
5.
Cat pernis/plitur
Cara membuat:
1.
Pertama, pilih pohon yang mau dibuat.
Ambil pangkalnya yang memiliki akar yang cocok dengan inspirasi.
2.
Potong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan
3.
Buat desain/pola terlebih dahulu,
kemudian pahat akar pohon tersebut sesuai dengan pola.
4.
Selanjutnya, amplas dan haluskan
permukaan supaya lebih merata
5.
Cat dengan plitur/pernis, kemudian
keringkan supaya warna lebih mengkilap.
KERAJINAN DARI BAHAN ALAM BAMBU
1.
LAMPU HIAS
Alat dan Bahan:
1.
Bambu
2.
Amplas
3.
Cat coklat/pelitur
4.
Gg
Cara Membuat:
1.
Cari bambu yang sudah kering, dan cukup
besar dengan diameter 9 – 10 cm. potong bambu sesuai dengan kebutuhan, misalnya
1,5 meter.
2.
Amplas bambu sampai halus dan beri cat
coklat atau pelitur agar terlihat lebih baik.
3.
Pilih bagian ruas bambu untuk peletakan
bambu lampu hias, di bagian atas ruas digergaji sebagian. Jangan lupa untuk
meninggalkan bagian ruas untuk peletak lampu.
4.
Amplas kembali bagian yang sudah
dipotong agar serbuk dari bambu hilang.
5.
Lubangi bagian tengah bambu untuk kabel
dan untuk pengeluaran cahaya agar menarik.
6.
Untuk membuat tatakan lampu, gunakan
semen.
7.
Cat kembali untuk seluruh lampu hias
termasuk bambu yang sudah terlihat atau dipotong dan termasuk juga tatakannya.
8.
Persiapan terakhir, pasang bola lampu
yang hemat energi sekitar lima watt dan taruh lampu hias sesuai keinginan.
2.
KERAJINAN ANYAMAN BAMBU
Kerajinan anyaman bambu adalah
seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan
yang memiliki serat yang dapat ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar,
daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anyaman bambu banyak
digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman
bambu ini diolah dengan alat yang masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau
penipis, tang, dan catut bersungut bundar, yang membutuhkan kretivitas tinggi,
ide, perasaan, pemikiran, dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi
yang sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara
sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa
bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
Dalam dunia industri, biasanya
anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan
langsung dengan kehidupan manusia, mengingat seni terapan mempunyai makna guna
dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa
meninggalkan fungsi nilai estetisnya atau keindahannya. Kerajinan anyaman pada
umumnya memiliki lima jenis, yaitu:
1.
Anyaman
datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk
tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.
2.
Anyaman
tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan
ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah
berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu
lampion, dan tempat wadah.
3.
Makrame
seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat
pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul
bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah
karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame
seperti taplak meja, mantel baju, kesetkaki, dan souvenir.
4.
Anyaman
Rapat. Disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di tata membujur maupun
yang di tata menyilang dianyam secara rapat. Secara garis besar anyaman rapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar
atau serong.
5.
Anyaman
Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang bisaa dijadikan bahan baku
untuk membuat kap lampu, kipas, tas tangan, dan keranjang.
Syarat
kerajinan anyaman bambu:
1.
Pilihlah
bambu yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.
2.
Setelah
ditebang, lalu potong sepanjang dua tiga ruas.
3.
Simpan
ditempat yang teduh dan tegakkan selama 5-6 hari.
4.
Pilihlah
bambu yang memiliki ruas yang panjang.
Bambu
yang akan digunakan harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Adapun
cara mengolahnya adalah sebagai berikut.
1.
Bambu
dipotong-potong sepanjang ruasnya dan buang masing-masing bukunya. Bila
diperlukan bahan anyaman yang panjang dapat juga dipotong dan disesuaikan
dengan kebutuhan.
2.
Buang,
dan bersihkan bagian dalamnya. Membersihkan bambu bisa dengan ampelas kayu.
Bambu
yang sudah diolah menjadi lembaran tipis seperti pita sudah dapat diolah
menjadi bakul, kukusan, kipas dan lain-lain. Ada berbagai macam jenis anyaman
seperti anyaman sasag, anyaman kepang, anyaman pasung, anyaman mata walik.
Untuk berlatih anyaman, sebelum ke bahan bambu bisa dicoba terlebih dahulu
dengan menggunakan bahan kertas. Agar lebih menarik, gunakan kertas
warna-warni.
Seperti yang diungkapkan di atas
kerajinan bambu bisa dipakai sebagai barang hiasan. Hiasan bambu tak kalah
indahnya bila dibandingkan dengan hiasan-hiasan lain. Hiasan bambu banyak
macamnya, dan tidak jarang pengrajin bambu banyak mendapat pesanan ke luar
negeri. Ada hiasan bambu yang ditoreh, digambari dengan cat, ada pula yang yang
disungging.
ntuk
membuat hiasan bambu dengan digambari dan dicat, bukanlah hal yang sulit.
Caranya sebagai berikut:
1.
Potonglah
bambu sesuai kebutuhan dan belahlah menjadi dua.
2.
Bersihkan
bambu dengan ampelas kayu dan haluskan (terutama bagian dalam).
3.
Pada
kedua belahan kayu tersebut buatlah gambar yang menarik, dan berilah warna
sesuai yang diinginkan.
4.
Kalau
ingin bambu menjadi mengkilat, bisa dengan menyemprotkan atau memolesnya dengan
vernis transparan. Vernis dicampur dengan air, jangan terlalu encer.
5.
Untuk
membuat hiasan bambu, bisa menggunakan bagian luar atau dalam.
6.
Setelah
selesai membuat gambarnya, buatlah gantungan dengan kawat kecil.
7.
Hiasan
bambu siap dipajang. Hiasan bambu bisa memberi aksen yang menarik di ruangan
atau kamar.
KERAJINAN DARI BAHAN SERAT ALAM
1.
KERAJINAN TANGAN DARI DAUN PELEPAH PISANG KERING
Alat dan Bahan:
1.
Pelepah pisang. Jenis pisang bebas, pelepah pisang
yang baik adalah yang sudah kering di pohon, kondisi pelepah pisang benar-benar
kering (tidak basah atau lembab), pelepah tidak perlu dijemur di sinar matahari
(cukup diangin-anginkan saja). Tidak perlu menggunakan bahan pengawet atau
ditambah pewarna buatan, karena akan menghilangkan kesan alami lukisan. Corak
warna pelepah pisang yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pelukis,
sesuai dengan gaya dan tema lukisan. Lukisan yang sudah jadi tidak perlu divernis
(bahan pengkilap lukisan). Supaya dalam membuat Kerajinan tangan dari daun
pelepah pisang kering lebih indah bisa dipakai pigura dan kaca. Agar
lukisan awet dan tahan lama, hindari lukisan dari basah/lembab.
2.
Lem. Tidak ada jenis lem khusus untuk lukisan ini. Lem yang biasa
digunakan contohnya; lem kertas biasa (yang berbahan dasar tepung
singkong/kanji/aci, Lem merek FOX yang biasa dijual dipasaran. Lem FOX lebih
sering penulis gunakan, karena daya rekatnya yang cukup kuat, walaupun harganya
agak sedikit lebih mahal.
3.
Triplek. Biasanya digunakan untuk dasar lukisan. Selain triplek dapat
juga digunakan bahan-bahan lain, seperti karton tebal, kayu, dll.
Cara membuat:
- Teknik menempel bebas. Untuk
melukis pemandangan, kaligrafi, hewan, manusia, biasanya penulis menempel
latar belakangnya dulu, baru yang terakhir detailnya. Seperti contoh
lukisan kaligrafi, pertama tempellah latar belakang yang berwarna gelap
semua, setelah kering baru tempel tulisan kaligrafinya yang berwarna
terang.
- Agar hasil kerajinan tangan
dari daun pelepah pisang kering tempelan merata dan kuat, biasanya
setelah pelepah pisang ditempel, lukisan diberi pemberat diatasnya hingga
lem kering (seperti dengan kaca tebal, kayu pemberat, buku yang tebal,
dll), tujuannya agar lem menempel merata disetiap bagian pelepah pisang
yang ditempel.
- Untuk tahap tahap pertama kerajinan
tangan dari daun pelepah pisang kering, memang dibutuhkan keuletan dan
kesabaran ekstra untuk membuat kerajinan tangan ini, karena bahan dan alat
ini tidak lazim digunakan untuk tujuan melukis.
- Tetapi bila telah mahir dan
teknik melukisnya telah didapat sendiri, akan diperoleh sebuah lukisan
yang unik dan agak sulit untuk ditiru orang, sehingga nilai jualnya juga
lebih baik.
2.
TAS DARI ECENG GONDOK
Alat dan bahan:
1.
Eceng gondok
2.
Gunting kain/pisau
3.
Kertas
4.
Pensil
5.
Penghapus
6.
Cat minyak/pernis
7.
Kuas
8.
Benang
9.
Jarum
10.
Kancing, mote, pita, dll.
Cara membuat:
1.
Cuci eceng gondok dengan disemprot air
bersih serta dibanting-banting agar kotorannya keluar. Proses ini dilakukan untuk
menghilangkan bau tak sedap pada eceng gondok.
2.
Pilah antara daun dan batang dengan
menggunakan gunting/pisau.
3.
Jemur eceng gondok di bawah sinar
matahari.
4.
Anyam eceng gondok yang telah dijemur,
buat anyaman sedang atau lilitan kecil.
5.
Buat pola di kertas dengan menggunakan
pensil dan penghapus. Ukuran dan model sesuai dengan selera.
6.
Eceng gondok digunting sesuai dengan
pola lalu dijahit. Jangan lupa diberi tambahan pernak-pernik untuk menambah
keindahan tas.
3.
KERAJINAN BATOK KELAPA
Alat dan bahan:
1.
batok kelapa
2.
amplas/penghalus
3.
cat warna plitur/pernis
Cara membuat:
cara membuat kerajinan batok kelapa
dimulai dari memilih batok kelapa/tempurung, kemudian sesuai kreasi yang
diinginkan dengan menghaluskan dan menambah cat warna plitur atau pernis agar
warnanya mengkilap. bsa juga diatur dan diberi tambahan pigura dasar agar
menghasilkan sebuah hiasan yang bagus.
4.
KERAJINAN JERAMI PADI
Alat dan Bahan:
1.
jerami padi yang sudah kering
2.
lem
3.
kertas/medan lukis
4.
gunting
Cara membuat:
1.
Siapkan jerami yang telah dipilih.
Gambar pola terlebih daulu sesuai kreai yang diinginkan. Kemudian lekatkan/ lem
jerami sesuai pola tersebut dengan rapid an harus benar-benar menempel. jangan
sampai ada kerenggangan karena dapat lepas dari pola. Warna dasar sesuai
pilihan.
2.
Cara membuat kerajinan jerami padi bisa
diinovasi sesuai dengan kreativitas dengan bentuk dan gambar yang beragam. bisa
dengan gambar hewan, rumah/bangunan, pemandangan gunung, hutan, dan lain-lain.
dalam membuat kerajinan ini, kita bisa mengeksplorasu sendiri sesuai dengan
keinginan kita. bisa juga untuk membuat sebuah boneka. Contohnya, sebagai
rambut, asesoris baju boneka itu sendiri, dibuat untuk anyaman topi, dan
lain-lain.
4.
KERAJINAN ANYAMAN DAUN LONTAR
Alat dan bahan:
1.
jangka atu penggaris
2.
silet atau cutter
3.
penusuk
4.
daun lontar satu pucuk
5.
pewarna
Cara membuat:
1.
Buanglah tulang dan bagian dalam daun
lontar dengan menggunkan silet atau pisau cutter.
2.
Irislah daun lontar dengan alat
penggaris atau pejangka agar bentuk dan besar irisannya sama, kira-kira
lebarnya 0,5 cm.
3.
Rebus daun lontar pada air mendidih yang
telah diberi pewarna kemudian irisan lontar tersebut didinginkan sampai kering.
4.
Buatlah gelang dari tulang daun lontar
dengan diameter 4-5 cm.
5.
Anyamlah lontar tersebut dengan
mengikuti pola empat dua dan empat tiga untuk tempat botol kecil.
6.
potonglah bagian-bagian dari daun lontar
yang kelihatan panjang untuk merapikan anyaman.
7.
Kemudian buatlah gantungan atau pegangan
dengan tulang daun lontar, kemudian anyamlah supaya kelihatan rapi.
KERAJINAN DARI BAHAN ALAM DAUN
1.
TAS DARI DAUN PANDAN
Alat dan bahan:
1.
Daun pandan
2.
Gunting/pisau
3.
Xhdh
Cara membuat:
1.
Setelah panen dipanen, kemudian
dibersihkan dan dibuang duri-durinya.
2.
Daun pandan dipotong sesuai ukuran
anyaman, yakni mulai 1 cm hingga 3 cm. potongan-potongan tersebut direbus
hingga 30 menit. Proses perebusan bertujuan untuk menghilangka getah daun.
Kemudian daun pandan dikeringkan di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari. Jika terkena sinar matahari, daun pandan akan menggulung.
3.
Setelah didiamkan selama enam jam, daun
dilemaskan dan direndam dalam air biasa selama empat jam.
4.
Daun pandan dijemur di bawah sinar
matahari hingga berwarna keputihan.
5.
Setelah itu, daun pandan siap
diwarnai.setelah proses pewarnaan yang berlanjut dengan pengeringan selesai,
daun pandan siap dianyam.
6.
Daun pandan dianyam sesuai dengan pola
tas.
No comments:
Post a Comment