Sunday, April 26, 2015

BEBERAPA KERAJINAN DARI BAHAN ALAM


. KERAJINAN TANGAN BUNGA HIAS DARI KULIT JAGUNG
bunga dari kulit jagung
Alat dan Bahan:
1.      Kulit jagung
2.      Gunting
3.      Pewarna/wantex
4.      Lem
5.      Kawat
6.      Tempayan lima buah
7.      plastik berwarna
Cara membuat:
1.      pilihlah kulit jagung yang sudah dianggap cukup umur, sekitar tiga bulan.
2.      Kemudian kulit jagung dilepas satu per satu dan dipilah sesuai lembarannya. Lembaran daun pertama hingga daun ketiga dipisah karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang baik.
3.      Kulit jagung yang sudah dipilah selanjutnya direbus dengan pewarna atau wantex. Lama perebusan selama satu jam dan dibolak-balik agar warnanya merata.
4.      Kemudian kulit jagung ditiriskan dan dikeringkan, jangan dijemur di terik matahari karena kulit jagung nanti menjadi pecah.
5.      Kulit jagung yang telah kering selanjutnya disetrika dengan suhu sedang.
6.      Kemudian kulit jagung dilapis menjadi dua sebelum dipola agar dalam mempola kelopak bunga lebih mudah dan tidak mudah robek.
7.      Setelah dipola, kulit jagung kemudian diserut seduai dengan lengkung yang diinginkan.
8.      Langkah terakhir, yaitu merangkai bahan sesuai bentuk bunga.
KERAJINAN DARI BAHAN ALAM TANAH LIAT

1. TEMBIKAR
http://images.travelpod.com/tripwow/photos/ta-00e9-6ff8-aad4/tembikar-sabah-labuan-malaysia+1152_12980324670-tpfil02aw-27555.jpg
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu obyek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan.
Cara membuat:
1.      Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
2.      Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
3.      Proses pembentukan. Setalah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
4.      Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
5.      Pembakaran. Setelah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
6.      Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.


















































KERAJINAN DARI BAHAN ALAM CANGKANG TELUR
1. LILIN DARI KULIT TELUR
Membuat lilin dari kulit telurMembuat lilin dari kulit telur
Alat dan bahan:
1.      Kulit telur bersih
2.      Air
3.      Pewarna makanan
4.      Cuka
5.      Lilin-lilin kecil
6.      Wicks
7.      Wick pemegang
8.      Lem panas atau lem titik
Cara membuat:
1.      Pecahkan sebagian telur.
2.      Untuk membersihkan kulit telur, gunakan air panas. Biarkan kulit telur benar-benar kering sebelum membuat lilin.
3.      Dalam sebuah wadah tahan panas, tuangkan cuka secukupnya. Tambahkan air mendidih dan pewarna makanan untuk menciptakan warna yang diinginkan.
4.      Tempatkan kulit telur dalam air selama lima menit. Angkat kulit telur dan biarkan hingga benar-benar kering.
5.      Potong sumbu sesuai panjang kulit telur, lalu taruh di dalam kulit telur.
6.      Siapkan lilin untuk dituang ke dalam kulit telur.
7.      Isi kulit telur dengan cairan lilin. Gunakan tusuk gigi, pensil, atau tusuk sate untuk menahan sumbu di tempat dan mencegah agar tidak jatuh ke sisi cangkang.
8.      Biarkan lilin dingin dan mengeras.
KERAJINAN DARI BAHAN AKAR POHON
1. LILIN DARI KULIT TELUR
Kerajinan Akar PohonKerajinan Akar Pohon
Alat dan bahan:
1.      Pangkal bambu yang ada akarnya
2.      Gergaji
3.      Alat pahat
4.      Amplas/penghalus
5.      Cat pernis/plitur
Cara membuat:
1.      Pertama, pilih pohon yang mau dibuat. Ambil pangkalnya yang memiliki akar yang cocok dengan inspirasi.
2.      Potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan
3.      Buat desain/pola terlebih dahulu, kemudian pahat akar pohon tersebut sesuai dengan pola.
4.      Selanjutnya, amplas dan haluskan permukaan supaya lebih merata
5.      Cat dengan plitur/pernis, kemudian keringkan supaya warna lebih mengkilap.





























KERAJINAN DARI BAHAN ALAM BAMBU
1. LAMPU HIAS
lampu hias dari bahan bambu
Alat dan Bahan:
1.      Bambu
2.      Amplas
3.      Cat coklat/pelitur
4.      Gg
Cara Membuat:
1.      Cari bambu yang sudah kering, dan cukup besar dengan diameter 9 – 10 cm. potong bambu sesuai dengan kebutuhan, misalnya 1,5 meter.
2.      Amplas bambu sampai halus dan beri cat coklat atau pelitur agar terlihat lebih baik.
3.      Pilih bagian ruas bambu untuk peletakan bambu lampu hias, di bagian atas ruas digergaji sebagian. Jangan lupa untuk meninggalkan bagian ruas untuk peletak lampu.
4.      Amplas kembali bagian yang sudah dipotong agar serbuk dari bambu hilang.
5.      Lubangi bagian tengah bambu untuk kabel dan untuk pengeluaran cahaya agar menarik.
6.      Untuk membuat tatakan lampu, gunakan semen.
7.      Cat kembali untuk seluruh lampu hias termasuk bambu yang sudah terlihat atau dipotong dan termasuk juga tatakannya.
8.      Persiapan terakhir, pasang bola lampu yang hemat energi sekitar lima watt dan taruh lampu hias sesuai keinginan.




2. KERAJINAN ANYAMAN BAMBU
Gambar
Kerajinan anyaman bambu adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anyaman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat yang masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang, dan catut bersungut bundar, yang membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan, pemikiran, dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi yang sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
Dalam dunia industri, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia, mengingat seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa meninggalkan fungsi nilai estetisnya atau keindahannya. Kerajinan anyaman pada umumnya memiliki lima jenis, yaitu:
1.      Anyaman datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.
2.      Anyaman tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat wadah.
3.      Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, mantel baju, kesetkaki, dan souvenir.
4.      Anyaman Rapat. Disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di tata membujur maupun yang di tata menyilang dianyam secara rapat. Secara garis besar anyaman rapat dibagi menjadi dua macam, yaitu anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar atau serong.
5.      Anyaman Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang bisaa dijadikan bahan baku untuk membuat kap lampu, kipas, tas tangan, dan keranjang.
Syarat kerajinan anyaman bambu:
1.      Pilihlah bambu yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.
2.      Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua tiga ruas.
3.      Simpan ditempat yang teduh dan tegakkan selama 5-6 hari.
4.      Pilihlah bambu yang memiliki ruas yang panjang.
Bambu yang akan digunakan harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Adapun cara mengolahnya adalah sebagai berikut.
1.      Bambu dipotong-potong sepanjang ruasnya dan buang masing-masing bukunya. Bila diperlukan bahan anyaman yang panjang dapat juga dipotong dan disesuaikan dengan kebutuhan.
2.      Buang, dan bersihkan bagian dalamnya. Membersihkan bambu bisa dengan ampelas kayu.
3.      Irislah tipis-tipis sesuai dengan keperluan.
Bambu yang sudah diolah menjadi lembaran tipis seperti pita sudah dapat diolah menjadi bakul, kukusan, kipas dan lain-lain. Ada berbagai macam jenis anyaman seperti anyaman sasag, anyaman kepang, anyaman pasung, anyaman mata walik. Untuk berlatih anyaman, sebelum ke bahan bambu bisa dicoba terlebih dahulu dengan menggunakan bahan kertas. Agar lebih menarik, gunakan kertas warna-warni.
Seperti yang diungkapkan di atas kerajinan bambu bisa dipakai sebagai barang hiasan. Hiasan bambu tak kalah indahnya bila dibandingkan dengan hiasan-hiasan lain. Hiasan bambu banyak macamnya, dan tidak jarang pengrajin bambu banyak mendapat pesanan ke luar negeri. Ada hiasan bambu yang ditoreh, digambari dengan cat, ada pula yang yang disungging.
Gambar
ntuk membuat hiasan bambu dengan digambari dan dicat, bukanlah hal yang sulit. Caranya sebagai berikut:
1.      Potonglah bambu sesuai kebutuhan dan belahlah menjadi dua.
2.      Bersihkan bambu dengan ampelas kayu dan haluskan (terutama bagian dalam).
3.      Pada kedua belahan kayu tersebut buatlah gambar yang menarik, dan berilah warna sesuai yang diinginkan.
4.      Kalau ingin bambu menjadi mengkilat, bisa dengan menyemprotkan atau memolesnya dengan vernis transparan. Vernis dicampur dengan air, jangan terlalu encer.
5.      Untuk membuat hiasan bambu, bisa menggunakan bagian luar atau dalam.
6.      Setelah selesai membuat gambarnya, buatlah gantungan dengan kawat kecil.
7.      Hiasan bambu siap dipajang. Hiasan bambu bisa memberi aksen yang menarik di ruangan atau kamar.









































KERAJINAN DARI BAHAN SERAT ALAM
1. KERAJINAN TANGAN DARI DAUN PELEPAH PISANG KERING
http://bahan-membuat.com/wp-content/uploads/2012/11/pia-225x300.jpg
Alat dan Bahan:
1.      Pelepah pisang. Jenis pisang bebas, pelepah pisang yang baik adalah yang sudah kering di pohon, kondisi pelepah pisang benar-benar kering (tidak basah atau lembab), pelepah tidak perlu dijemur di sinar matahari (cukup diangin-anginkan saja). Tidak perlu menggunakan bahan pengawet atau ditambah pewarna buatan, karena akan menghilangkan kesan alami lukisan. Corak warna pelepah pisang yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pelukis, sesuai dengan gaya dan tema lukisan. Lukisan yang sudah jadi tidak perlu divernis (bahan pengkilap lukisan). Supaya dalam membuat Kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering lebih indah bisa dipakai pigura dan kaca. Agar lukisan awet dan tahan lama, hindari lukisan dari basah/lembab.
2.      Lem. Tidak ada jenis lem khusus untuk lukisan ini. Lem yang biasa digunakan contohnya; lem kertas biasa (yang berbahan dasar tepung singkong/kanji/aci, Lem merek FOX yang biasa dijual dipasaran. Lem FOX lebih sering penulis gunakan, karena daya rekatnya yang cukup kuat, walaupun harganya agak sedikit lebih mahal.
3.      Triplek. Biasanya digunakan untuk dasar lukisan. Selain triplek dapat juga digunakan bahan-bahan lain, seperti karton tebal, kayu, dll.
Cara membuat:
  1. Teknik menempel bebas. Untuk melukis pemandangan, kaligrafi, hewan, manusia, biasanya penulis menempel latar belakangnya dulu, baru yang terakhir detailnya. Seperti contoh lukisan kaligrafi, pertama tempellah latar belakang yang berwarna gelap semua, setelah kering baru tempel tulisan kaligrafinya yang berwarna terang.
  2. Agar hasil kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering tempelan merata dan kuat, biasanya setelah pelepah pisang ditempel, lukisan diberi pemberat diatasnya hingga lem kering (seperti dengan kaca tebal, kayu pemberat, buku yang tebal, dll), tujuannya agar lem menempel merata disetiap bagian pelepah pisang yang ditempel.
  3. Untuk tahap tahap pertama kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering, memang dibutuhkan keuletan dan kesabaran ekstra untuk membuat kerajinan tangan ini, karena bahan dan alat ini tidak lazim digunakan untuk tujuan melukis.
  4. Tetapi bila telah mahir dan teknik melukisnya telah didapat sendiri, akan diperoleh sebuah lukisan yang unik dan agak sulit untuk ditiru orang, sehingga nilai jualnya juga lebih baik.




















2. TAS DARI ECENG GONDOK
http://202.67.224.132/pdimage/56/1899756_tasnaturalencenggondoktas08.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzP6Ihz25Lq5vhuMZASSNUG-LcwAhzAVIIDd3Mu5hB3MZ-zd6jVx3ALnQujNN3o_D3xSYkD57Uw8XTX-p1X_TUhjtTDBY5c0EIoFpGJBASH1DU4lX6J_pX5eDs5_g-XTcRenjYXNSoSR4/s200/ts27.jpg
Alat dan bahan:
1.      Eceng gondok
2.      Gunting kain/pisau
3.      Kertas
4.      Pensil
5.      Penghapus
6.      Cat minyak/pernis
7.      Kuas
8.      Benang
9.      Jarum
10.  Kancing, mote, pita, dll.
Cara membuat:
1.      Cuci eceng gondok dengan disemprot air bersih serta dibanting-banting agar kotorannya keluar. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan bau tak sedap pada eceng gondok.
2.      Pilah antara daun dan batang dengan menggunakan gunting/pisau.
3.      Jemur eceng gondok di bawah sinar matahari.
4.      Anyam eceng gondok yang telah dijemur, buat anyaman sedang atau lilitan kecil.
5.      Buat pola di kertas dengan menggunakan pensil dan penghapus. Ukuran dan model sesuai dengan selera.
6.      Eceng gondok digunting sesuai dengan pola lalu dijahit. Jangan lupa diberi tambahan pernak-pernik untuk menambah keindahan tas.



3. KERAJINAN BATOK KELAPA
Kerajinan Batok Kelapa
Alat dan bahan:
1.      batok kelapa
2.      amplas/penghalus
3.      cat warna plitur/pernis
Cara membuat:
cara membuat kerajinan batok kelapa dimulai dari memilih batok kelapa/tempurung, kemudian sesuai kreasi yang diinginkan dengan menghaluskan dan menambah cat warna plitur atau pernis agar warnanya mengkilap. bsa juga diatur dan diberi tambahan pigura dasar agar menghasilkan sebuah hiasan yang bagus.














4. KERAJINAN JERAMI PADI
Alat dan Bahan:
1.      jerami padi yang sudah kering
2.      lem
3.      kertas/medan lukis
4.      gunting
Cara membuat:
1.      Siapkan jerami yang telah dipilih. Gambar pola terlebih daulu sesuai kreai yang diinginkan. Kemudian lekatkan/ lem jerami sesuai pola tersebut dengan rapid an harus benar-benar menempel. jangan sampai ada kerenggangan karena dapat lepas dari pola. Warna dasar sesuai pilihan.
2.      Cara membuat kerajinan jerami padi bisa diinovasi sesuai dengan kreativitas dengan bentuk dan gambar yang beragam. bisa dengan gambar hewan, rumah/bangunan, pemandangan gunung, hutan, dan lain-lain. dalam membuat kerajinan ini, kita bisa mengeksplorasu sendiri sesuai dengan keinginan kita. bisa juga untuk membuat sebuah boneka. Contohnya, sebagai rambut, asesoris baju boneka itu sendiri, dibuat untuk anyaman topi, dan lain-lain.








4. KERAJINAN ANYAMAN DAUN LONTAR
Alat dan bahan:
1.      jangka atu penggaris
2.      silet atau cutter
3.      penusuk
4.      daun lontar satu pucuk
5.      pewarna
Cara membuat:
1.      Buanglah tulang dan bagian dalam daun lontar dengan menggunkan silet atau pisau cutter.
2.      Irislah daun lontar dengan alat penggaris atau pejangka agar bentuk dan besar irisannya sama, kira-kira lebarnya 0,5 cm.
3.      Rebus daun lontar pada air mendidih yang telah diberi pewarna kemudian irisan lontar tersebut didinginkan sampai kering.
4.      Buatlah gelang dari tulang daun lontar dengan diameter 4-5 cm.
5.      Anyamlah lontar tersebut dengan mengikuti pola empat dua dan empat tiga untuk tempat botol kecil.
6.      potonglah bagian-bagian dari daun lontar yang kelihatan panjang untuk merapikan anyaman.
7.      Kemudian buatlah gantungan atau pegangan dengan tulang daun lontar, kemudian anyamlah supaya kelihatan rapi.










KERAJINAN DARI BAHAN ALAM DAUN
1. TAS DARI DAUN PANDAN
http://bahan-membuat.com/wp-content/uploads/2013/09/Kerajinan-tas-dari-daun-pandan3.jpg
Alat dan bahan:
1.      Daun pandan
2.      Gunting/pisau
3.      Xhdh
Cara membuat:
1.      Setelah panen dipanen, kemudian dibersihkan dan dibuang duri-durinya.
2.      Daun pandan dipotong sesuai ukuran anyaman, yakni mulai 1 cm hingga 3 cm. potongan-potongan tersebut direbus hingga 30 menit. Proses perebusan bertujuan untuk menghilangka getah daun. Kemudian daun pandan dikeringkan di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Jika terkena sinar matahari, daun pandan akan menggulung.
3.      Setelah didiamkan selama enam jam, daun dilemaskan dan direndam dalam air biasa selama empat jam.
4.      Daun pandan dijemur di bawah sinar matahari hingga berwarna keputihan.
5.      Setelah itu, daun pandan siap diwarnai.setelah proses pewarnaan yang berlanjut dengan pengeringan selesai, daun pandan siap dianyam.
6.      Daun pandan dianyam sesuai dengan pola tas.

































No comments: