Wednesday, April 29, 2015

HAL - HAL TENTANG RENANG


RENANG
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.


A.      Sejarah Renang
Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada tahun 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.


Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada tahun 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada tahun  1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada tahun 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada tahun 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
B.       Fasilitas dan Peralatan
1.        Kolam Renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.


2.        Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.  Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.


3.        Pengukur Waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.



4.        Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.



C.       Peraturan Perlombaan dalam Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.  Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
D.      Nomor Perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
E.       Gaya-gaya pada Renang
       Gaya renang adalah cara melakukan gerakan lengan dan tungkai berikut koordinasi dari kedua gerakan tersebut yang memungkinkan orang berenang maju di dalam air. Meskipun demikian, orang juga dapat berenang hanya dengan menggerakan kedua belah kaki sementara lengan tetap diam, atau hanya dengan kedua belah lengan sementara kaki tetap diam. Cara berenang seperti demikian dilakukan penyandang tuna daksa dan orang lumpuh.
       Selain empat jenis gaya renang yang dipertandingkan (gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu), masih dikenal berbagai variasi gaya renang yang lain. Dalam perlombaan renang dikenal istilah renang gaya ganti yang mengacu kepada urutan gaya renang yang harus dilakukan. Dalam nomor renang gaya ganti perorangan, perenang memulai dengan gaya kupu-kupu, diteruskan dengan gaya punggung, gaya dada, dan diakhiri dengan gaya bebas.

1.        Gaya Bebas
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat, gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.
Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill, putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki enam anak laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan waktu 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari anggota keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di kemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).
Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran. Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang sekarang.


2.        Gaya Kupu-kupu
         Gaya kupu-kupu adalah salah satu dari empat gaya renang yang diperlombakan dalam Olimpiade. Karena gerakan kakinya, gaya ini juga dikenal sebagai gaya lumba-lumba/dolphin.
       Gaya ini merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak. Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air. Berbeda dari gaya lainnya yang umumnya mudah dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.
       Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.
       Pada akhir tahun 1933, perenang Amerika Serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-kupu di perlombaan renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil pengembangan gaya dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya dada. Armbruster menyebut gaya "baru" tersebut sebagai gaya "kupu-kupu". Walaupun gaya kupu-kupu sulit dipelajari, perenang gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya sebagai "tendangan sirip ekor lumba-lumba". Armbruster dan Sieg lalu bersama-sama mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat cepat. Satu ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba. Richard Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang menciptakan "tendangan lumba-lumba" setelah mempelajari gerakan ikan. Volney Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amerika Serikat untuk Olimpiade 1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.


3.        Gaya Dada
         Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
       Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
       Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
       Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
       Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
       Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
       Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.
       Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.



4.        Gaya Punggung
         Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
       Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
       Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
       Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.



F.        Manfaat Renang bagi Kesehatan Tubuh
       Manfaat renang bagi kesehatan tubuh manusia memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Berenang dapat melindungi diri dari stress dan ketegangan sehingga kegiatan berenang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Kegiatan berenang tidak dibatasi oleh usia, karenanya kegiatan berenang bisa dimulai sejak bayi hingga sudah tua baik anak – anak, remaja, dan orang dewasa bisa mendapatkan manfaat dari olahraga ini.
       Kegiatan berenang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh manusia karena mampu meningkatkan konsumsi oksigen 10 persen lebih besar di bandingkan dengan kondisi normal. Selain itu kegiatan olahraga berenang juga mampu mengurangi resiko stroke karena kegiatan berenang meningkatkan kinerja jantung dalam tubuh manusia sebanyak 18 persen dibanding kondisi normal.
       Dalam suatu riset terhadap pria yang menyelesaikan program berenang delapan minggu, terjadi peningkatan 23,8 % pada otot trisep ( bagian belakang lengan ). Ketika atlet yang terluka, terutama di ekstremitas bawah, mereka sering diberitahu untuk berenang untuk menjaga tingkat kebugaran mereka. Berenang membantu mereka tetap bugar, dan bahkan bagian dari rehabilitasi. Itu karena hambatan dari air membuat otot-otot bekerja keras tanpa ketegangan.
       Manfaat renang yang lain adalah mampu mengurangi tingkat obesitas tanpa perlu melakukan olah raga ekstra keras. Berenang bisa menurunkan kadar obesitas meski hanya dilakukan sambil refreshing dan melakukan aktivitas lainnya bersama keluarga atau dengan teman-teman lainnya. Berkurangnya tingkat stress dan banyak aktivitas lapangan yang dilakukan tanpa disadari ini ternyata mampu membakar kalori lebih efektif dan juga membuat sirkulasi darah menjadi lancar.
       Aktivitas berenang mampu membakar kalori sekitar 500-650 per jam tergantung pada seberapa efisien kita. Pada awal penelitian pernah disimpulkan bahwa berenang mampu membakar sekitar 11 % kalori lebih sedikit daripada berjalan kaki tetapi hanya 3 % lebih sedikit kalori daripada bersepeda. Namun kita bisa membakar kalori yang lebih banyak dari berjalan kaki jika kita melakukan kegiatan berenang dengan keras sehingga manfaat renang bisa kita dapatkan.




KLIPING
 “RENANG”

















DISUSUN OLEH:

RIAN WERI ANUGERAH
KELAS VII UNGGULAN


SMP NEGERI 23 MAKASSAR
2014




DAFTAR ISI



Halaman
A. Sejarah Renang…………………………………………………………...
1
B. Fasilitas dan Peralatan……………………………………………………
2
1.      Kolam Renang……………………………………………………….
3
2.      Lintasan………………………………………………………………
3
3.      Pengukur waktu……………………………………………………..
4
4.      Balok Start……………………………………………………………
5
C. Peraturan Perlombaan dalam Renang……………………………………
5
D. Nomor Perlombaan……………………………………………………….
6
E. Gaya-gaya pada Renang…………………………………………………..
7
1.      Gaya Bebas…………………………………………………….……..
8
2.      Gaya Kupu-kupu…………………………………………….……….
10
3.      Gaya Dada…………………………………………………………….
12
4.      Gaya Punggung……………………………………………………….
14
F. Manfaat Renang bagi Kesehatan………………………………………….
15