RENANG
Renang adalah olahraga yang melombakan
kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang
diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang
memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan
tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang
semifinal maju ke babak final.
A.
Sejarah
Renang
Perlombaan
berenang dimulai di Eropa
sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada.
Pada tahun 1873,
John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di
lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas
suku Indian.
Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air
ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas
dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang
menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri
dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada tahun 1902, Richard Cavill
memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk
pada tahun 1908. Gaya
kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an.
Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada
sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di
Hindia
Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond)
didirikan pada tahun 1917.
Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java
Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond)
didirikan pada tahun 1927.
Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam
kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada
1936, perenang Hindia
Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor
59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas
Bandung.
Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang
Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak
tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
B.
Fasilitas
dan Peralatan
1.
Kolam
Renang
Panjang
kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25
m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan
panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter,
dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari
dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya
adalah 1,0 m.
2.
Lintasan
Lebar lintasan
paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama
dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali
lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari
rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama
dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila
terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5. Perenang
diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat).
Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di
lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di
bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3.
Pengukur
Waktu
Dalam perlombaan
internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu
otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1
cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis.
Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai
di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4.
Balok
Start
Di setiap balok
start terdapat pengeras suara untuk
menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai
catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start
antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x
0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak
melebihi 10°.
C.
Peraturan
Perlombaan dalam Renang
Pada nomor
renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi
start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung,
posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam.
Kedua tangan memegang
pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua
lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai
oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para
perenang dengan tiupan peluit panjang untuk
naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya
ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap
(Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.
Start dinyatakan tidak sah bila
perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol
start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
D.
Nomor
Perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut
jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya
bebas, gaya
kupu-kupu, gaya
punggung, dan gaya
dada). Nomor-nomor renang putra dan
putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m,
800 m (putri), 1500 m (putra)
- Gaya kupu-kupu: 100
m, 200 m
- Gaya punggung: 100
m, 200 m
- Gaya dada: 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
- Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
- Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
- Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
- Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek),
200 m, 400 m
- Gaya ganti estafet: 4×100 m
- Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.
Pada
nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara
bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya
dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan
diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada
nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang
yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya
punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri
oleh perenang gaya bebas.
E.
Gaya-gaya
pada Renang
Gaya renang adalah cara melakukan gerakan lengan dan tungkai berikut
koordinasi dari kedua gerakan tersebut yang memungkinkan orang berenang maju di
dalam air. Meskipun demikian, orang juga
dapat berenang hanya dengan menggerakan kedua belah kaki sementara lengan tetap
diam, atau hanya dengan kedua belah lengan sementara kaki tetap diam. Cara
berenang seperti demikian dilakukan penyandang tuna daksa dan orang lumpuh.
Selain
empat jenis gaya renang yang dipertandingkan (gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu), masih dikenal
berbagai variasi gaya renang yang lain. Dalam perlombaan renang dikenal istilah
renang gaya ganti yang mengacu
kepada urutan gaya renang yang harus dilakukan. Dalam nomor renang gaya ganti
perorangan, perenang memulai dengan gaya kupu-kupu, diteruskan dengan gaya
punggung, gaya dada, dan diakhiri dengan gaya bebas.
1.
Gaya
Bebas
Gaya bebas
(bahasa Inggris: front crawl)
adalah berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik
turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap
ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air,
saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil
napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan
gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat
tubuh melaju lebih cepat di air.
Tidak seperti
halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang
digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang
dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun
sebenarnya masih ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain,
gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang
dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
Manusia sudah
berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat, gaya bebas pertama kali
dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan mudah
mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu
menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke
mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.
Sewaktu pergi ke
Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari
penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang
berbeda-beda, namun tahun 1873 adalah angka
tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di
Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut
naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang
campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.
Gaya trudgen
dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill, putra dari
instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki enam anak
laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles, Percy,
Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan "Tums"
sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang
berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang
Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang
100 yard dengan catatan
waktu 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut
salah satu dari anggota keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl)
di dalam air". Di kemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill
disebut gaya krol (crawl).
Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika
Serikat Charles Daniels memutuskan
untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran. Gaya krol
Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang
sekarang.
2.
Gaya
Kupu-kupu
Gaya kupu-kupu
adalah salah satu dari empat gaya renang yang diperlombakan dalam Olimpiade. Karena gerakan
kakinya, gaya ini juga dikenal sebagai gaya
lumba-lumba/dolphin.
Gaya
ini merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak.
Dengan posisi dada menghadap ke
bawah, kedua belah lengan secara
bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar
sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke
belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan
tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas
permukaan air untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam
air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki
naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara
dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan
udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air. Berbeda dari gaya lainnya
yang umumnya mudah dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk
mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian
besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk
dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang
buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang
dikeluarkan perenang.
Dibandingkan
gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar
dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas. Kecepatan
renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan.
Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang
gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.
Pada
akhir tahun 1933, perenang
Amerika Serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-kupu di perlombaan
renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil pengembangan gaya dada. Pelatih renang
David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti
masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster
diduga telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang
gaya dada. Armbruster menyebut gaya "baru" tersebut sebagai gaya
"kupu-kupu". Walaupun gaya kupu-kupu sulit dipelajari, perenang gaya
kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa mengembangkan
teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg berenang dengan tubuh
dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya sebagai
"tendangan sirip ekor lumba-lumba". Armbruster dan Sieg lalu
bersama-sama mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat
cepat. Satu ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba.
Richard Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang menciptakan
"tendangan lumba-lumba" setelah mempelajari gerakan ikan. Volney
Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amerika Serikat untuk
Olimpiade 1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.
3.
Gaya
Dada
Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh
selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara
kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya
katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu
kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya
dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah
perenang yang paling lambat.
Manusia
sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti
digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya.
Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada
tahun 1538, seorang
profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan
buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan
untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam.
Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada
tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The
Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya
dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba
renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang memakai
gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku
Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang
suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun
1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada
tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang
pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar
34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali
mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan
nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
4.
Gaya
Punggung
Gaya punggung
adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke
permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan
posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di
luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu
berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda
dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan
di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start
dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan,
sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya
punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
F.
Manfaat
Renang bagi Kesehatan Tubuh
Manfaat renang bagi kesehatan tubuh manusia memang tidak
perlu dipertanyakan lagi. Berenang dapat melindungi diri dari stress dan
ketegangan sehingga kegiatan berenang sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Kegiatan berenang tidak dibatasi oleh usia, karenanya kegiatan berenang bisa
dimulai sejak bayi hingga sudah tua baik anak – anak, remaja, dan orang dewasa
bisa mendapatkan manfaat dari olahraga ini.
Kegiatan
berenang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh manusia
karena mampu meningkatkan konsumsi oksigen 10 persen lebih besar di bandingkan
dengan kondisi normal. Selain itu kegiatan olahraga berenang juga mampu mengurangi
resiko stroke karena kegiatan berenang meningkatkan kinerja jantung dalam tubuh
manusia sebanyak 18 persen dibanding kondisi normal.
Dalam
suatu riset terhadap pria yang menyelesaikan program berenang delapan minggu,
terjadi peningkatan 23,8 % pada otot trisep ( bagian belakang lengan ). Ketika
atlet yang terluka, terutama di ekstremitas bawah, mereka sering diberitahu
untuk berenang untuk menjaga tingkat kebugaran mereka. Berenang membantu mereka
tetap bugar, dan bahkan bagian dari rehabilitasi. Itu karena hambatan dari air
membuat otot-otot bekerja keras tanpa ketegangan.
Manfaat renang yang lain adalah mampu mengurangi tingkat obesitas
tanpa perlu melakukan olah raga ekstra keras. Berenang bisa menurunkan kadar
obesitas meski hanya dilakukan sambil refreshing dan melakukan aktivitas
lainnya bersama keluarga atau dengan teman-teman lainnya. Berkurangnya tingkat
stress dan banyak aktivitas lapangan yang dilakukan tanpa disadari ini ternyata
mampu membakar kalori lebih efektif dan juga membuat sirkulasi darah menjadi
lancar.
Aktivitas
berenang mampu membakar kalori sekitar 500-650 per jam tergantung pada seberapa
efisien kita. Pada awal penelitian pernah disimpulkan bahwa berenang mampu
membakar sekitar 11 % kalori lebih sedikit daripada berjalan kaki tetapi hanya
3 % lebih sedikit kalori daripada bersepeda. Namun kita bisa membakar kalori
yang lebih banyak dari berjalan kaki jika kita melakukan kegiatan berenang dengan
keras sehingga manfaat renang bisa kita dapatkan.
KLIPING
“RENANG”
DISUSUN
OLEH:
RIAN
WERI ANUGERAH
KELAS
VII UNGGULAN
SMP
NEGERI 23 MAKASSAR
2014
DAFTAR ISI
|
Halaman
|
A. Sejarah Renang…………………………………………………………...
|
1
|
B. Fasilitas dan
Peralatan……………………………………………………
|
2
|
1. Kolam
Renang……………………………………………………….
|
3
|
2. Lintasan………………………………………………………………
|
3
|
3. Pengukur
waktu……………………………………………………..
|
4
|
4. Balok
Start……………………………………………………………
|
5
|
C. Peraturan
Perlombaan dalam Renang……………………………………
|
5
|
D. Nomor
Perlombaan……………………………………………………….
|
6
|
E. Gaya-gaya pada
Renang…………………………………………………..
|
7
|
1. Gaya
Bebas…………………………………………………….……..
|
8
|
2. Gaya
Kupu-kupu…………………………………………….……….
|
10
|
3. Gaya
Dada…………………………………………………………….
|
12
|
4. Gaya
Punggung……………………………………………………….
|
14
|
F. Manfaat Renang
bagi Kesehatan………………………………………….
|
15
|